Nyeri tidak sama untuk seluruh orang dan sebab itu, respons masing-masing orang terhadap rasa sakit bertolak belakang sama laksana respons mereka terhadap manajemen nyeri berbeda. Tidak ada lokasi yang memahami hal ini serta staf pusat manajemen nyeri.
Setiap berpengalaman di pusat manajemen nyeri tahu bahwa pasien yang menjalani pengukuran pengobatan menyeluruh seperti operasi invasif. Rasa sakit yang persisten bahkan sesudah perawatan dinamakan nyeri "refraktori". Seorang pasien dengan nyeri refrakter tidak akan merasakan perbaikan bahkan sesudah operasi, membuat faedah sehari-hari mereka menjadi tidak mungkin. Di pusat manajemen nyeri, terdapat spesialis yang dapat menolong mereka belajar mengelola rasa sakit tersebut dan melanjutkan gaya hidup normal pada tingkat tertentu.
Tetapi ada sejumlah pasien yang dapat membantu. Ini ialah operasi selektif bahwa pasien mesti memenuhi situasi dan kriteria tertentu supaya memenuhi kriteria. Ini menjadi lebih populer sebab invasif paling tidak - penyembuhan reversibel "stimulasi sumsum tulang belakang".
Bagaimana Perawatan Ini Bekerja?
SCS (stimulasi sumsum tulang belakang) pun disebut sebagai neuromodulasi, dan meskipun telah ada semenjak 60 tahun pasien kanker, sudah menjadi lebih tidak sedikit digunakan ketika ini di pusat-pusat manajemen nyeri di semua negeri. Ini ialah proses simpel di mana impuls listrik kecil dikirim ke sumsum tulang belakang pasien. Impuls listrik tersebut akan mengganggu sinyal rasa sakit yang ditransmisikan ke otak.
SCS sebetulnya mengubah perasaan sakit dengan sensasi yang lebih menyenangkan. Paresthesia, sensasi kesemutan dikirim melewati seorang programmer eksternal. Pasien bisa mematikan sistem dan mengobarkan sesuai keperluan serta mengolah tingkat stimulasi. Seorang anggota staf terlatih di pusat manajemen nyeri bakal menginstruksikan pasien mengenai bagaimana mengerjakan pengaturan berdikari ini.
Kapan SCS Digunakan?
Waktu yang sangat umum dipakai SCS ialah ketika operasi punggung gagal menyerahkan pereda nyeri pada pasien. Ini juga dipakai ketika seorang pasien mempunyai CRPS (complex regional pain syndrome), dan untuk mereka yang menderita sakit punggung dan leher kronis, tersebut telah terbukti sukses juga. Pasien dengan penyakit arteri koroner dan iskemik pun mendapat guna dari terapi SCS. Setiap pusat manajemen nyeri bakal mempunyai preferensi dan dalil spesifik mereka sendiri dalam memilih pasien mana yang sesuai untuk terapi SCS.
Setiap pusat manajemen nyeri bakal mempunyai pasien yang mereka pertimbangkan guna SCS guna dievaluasi dengan anggota staf psikolog kesehatan perilaku. Mereka bakal menilai apa destinasi perawatan pasien dan meyakinkan bahwa pasien berada pada posisi terbaik guna keberhasilan perawatan SCS.
Implantasi SCS
Setiap pusat manajemen nyeri bakal mempunyai pasien yang sedang dipertimbangkan guna perawatan ini untuk mengupayakan perangkat sebelum menjadwalkan mereka guna implantasi. Masa percobaan seringkali akan dilangsungkan satu minggu, memungkinkan pasien guna menilai apakah neurostimulator ini menghilangkan rasa sakit mereka selama pekerjaan normal mereka.
Anestesi lokal diserahkan kepada pasien guna periode eksperimen ini di mana kawat timah bakal dimasukkan. Ini dimasukkan ke dalam ruang di dekat tulang belakang yang dinamakan ruang epidural. Setelah diimplantasikan, pasien akan menyerahkan spesialis staf pusat manajemen nyeri yang mengerjakan umpan balik implantasi yang menolong mereka menilai di mana pereda nyeri optimal dirasakan.
Setelah seorang pasien dan dokter dari pusat manajemen nyeri sudah setuju dan memandang percobaan tersebut berhasil, perangkat permanen lantas ditanamkan. Ini dilaksanakan sebagai formalitas rawat jalan di mana sadapan permanen lantas dimasukkan ke dalam ruang epidural yang sama, lantas generator kecil ditanamkan ke kulit dan sadapan terhubung. Perangkat ini bisa diprogram, memungkinkan pasien guna menyesuaikan penataan perangkat supaya sesuai dengan tingkat rasa sakit mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar