Orang-orang telah memakai kosmetik semenjak periode waktu kemajuan kuno. Wanita di Mesir kuno telah memakai kohl sebagai eye shadow. Cleopatra diperkirakan mandi dalam susu guna kulit yang lebih putih dan lebih lembut. Kemudian sekitar periode abad pertengahan, perempuan Yunani bahkan memakai karbonat timbal beracun guna memutihkan kulit mereka melulu untuk menjadi mode. Kosmetik sudah menjadi bagian urgen dari kehidupan banyak sekali orang yang menjadi sumber kehidupan produsen. Mungkin saja seluruh orang, tanpa memandang usia, jenis kelamin, dan kebiasaan pasti memakai kosmetik dalam format apa pun.
Kosmetik secara teknis merujuk pada zat atau produk yang dimaksudkan guna diterapkan pada unsur luar tubuh tergolong gigi dan mulut. Kosmetik dipakai baik guna membersihkan, guna mengharumkan bau, untuk mengayomi dan mengolah penampilan. Sedangkan guna kimia kosmetik, bahan atau bahan yang biasa dipakai dalam penciptaan kosmetik ialah air, pewangi, pengemulsi, warna, pengawet, penstabil pH dan pengental.
Emulsion ialah konsep yang menjadi dasar mayoritas kosmetik. Bisa berupa cucuran minyak dalam air atau cucuran air dalam minyak. Air dan minyak tidak pernah bercampur satu sama lain, itulah sebabnya pengemulsi dipakai dalam proses penciptaan kosmetik. Pengemulsi menangkal air terpisah dengan minyak dan sebaliknya, sehingga didapatkan produk yang bertekstur homogen dan merata.
Pengawet ditambahkan ke kosmetik sampai-sampai mikroorganisme ditangkal untuk tumbuh. Pertumbuhan bakteri atau jamur bisa merusak produk dan membahayakan pemakai. Pengawet kosmetik yang umum digunakan ialah tetrasodium EDTA, benzyl alcohol dan parabens. Polimer ialah contoh pengental yang ditambahkan ke kosmetik untuk menjangkau konsistensi yang diinginkan. Mereka ialah alami (polisakarida) atau sintetis (polietilen glikol). Polisakarida seringkali diperoleh dari rumput laut dalam format karagenan yang berasal dari ganggang merah dan coklat.
Stabilisator pH memprovokasi keasaman kosmetik, warna membuat efek yang unik dan wewangian menciptakan kosmetik wangi. Pelembab ialah produk kosmetik yang dipakai untuk mengasuh kulit kering dan bersisik. Mereka menangkal kehilangan air atau kelembaban ekstra dari kulit (oklusi) dan menambahkan zat ke kulit yang membuatnya dapat mempertahankan kelembaban (humektan). Pelembab oklusif berisi alkohol dan minyak mineral. Pelembab humektan mempunyai gliserin, dan asam buah.
Surfaktan ditambahkan ke akun sabun dan sampo untuk keterampilan pembersihan produk kosmetik. Molekul surfaktan yang biasa dipakai dalam penciptaan kosmetik ialah lipofilik (larut lemak) dan hidrofilik (larut dalam air). Lipstik diciptakan dengan konsep kelarutan air. Itu tercipta dari pewarna yang tidak larut dalam air, lilin dan minyak yang tidak gampang menguap. Kulit palsu ialah produk kosmetik yang mengolah warnanya sesudah menyentuh kulit. Bahan aktifnya ialah dihydroxyacetone tidak berwarna yang mengolah warna sebagai reaksi kimia dengan asam amino pada lapisan atas kulit. Warna yang dihasilkan ialah permanen; Namun tan pun terlepas dari kulit bareng dengan sel-sel kulit yang terus-menerus menumpahkan.
Penggunaan kosmetik mesti dilaksanakan dengan hati-hati sebab dapat berisi bahan-bahan yang barangkali berbahaya untuk kulit. Beberapa orang alergi terhadap makeup dan produk kosmetik lainnya. Bahan kimia yang ditambahkan ke kosmetik laksana pewangi dan pengawet dapat mengakibatkan dermatitis alergi. Bagi menilai apakah kulit rentan terhadap alergi; uji tempel mesti dilaksanakan terlebih dahulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar